Pagi ini saya meminjam sapu dari khadimat yang sedang bersih-bersih di vila, anehnya saya mengatakan "broom" tapi yang dia bawa kok sikat kamar mandi yang gagangnya panjang ya??? tidak sempat ber-ragu ria saya hanya menerimanya dan berprasangka mungkin bentuk sapu disini seperti ini ya. Tapi saat saya membaca label sapunya tulisannya "brush" made in Saudi pula. Hadeuh... jadi ini saya salah bicara atau dia salah dengar ya? Atau mungkin seharusnya saya bilang ingin pinjam vacuum cleaner. Entahlah... yang penting kamar bersih, sejak hari ketibaan ini pertama kalinya saya menyapu 0_o
Sarapan pagi ini saya duduk bersama Salimah dan Dalilah yang berasal dari Al Jazair. Berdasarkan pengakuan mereka, bahasa yang umum dipergunakan di al Jazair adalah Perancis dan Arab. Tak heran jika banyak buku yang ditulis dengan bahasa Perancis, namun yang amat disayangkan adalah ketika penduduk al Jazair sendiri yang notabene-nya adalah negara arab lebih bangga menggunakan bahasa Perancis dalam keseharian mereka. Untungnya kedua temanku ini masih menggunakan bahasa Arab dalam keluarga mereka. Tidak beruntungnya bagiku adalah karena mereka menggunakan bahasa 'amiyah. Haduh... cobaan ini, kalau mereka sedang bicara dengan bahasa 'amiyah saya hanya bengong saja. Kalaupun mereka mengatakan satu ungkapan perlu lebih banyak kata lagi untuk menjelaskan maksud mereka. Masya Allah... mana pula saya sangat lemah dalam keterampilan menyimak. Jadilah kebanyakan saya hanya menjadi pendengar setia. Harus ada kemajuan ni, Speak up!!!
Saat makan siang saya berkenalan dengan Jessica dan Zein yang berkebangsaan Amerika. Ternyata eh ternyata bule-bule ini lancar berbahasa Arab. Saya jadi minder. Dengan berbagai Alasan banyak peserta dalam program ini yang tertarik untuk belajar bahasa Arab. Yang berkecimpung di dunia jurnalis untuk meliput kondisi sosial dan politik di timur tengah, yang bisnis ya.. karena negara arab kan terkenal dengan penghasil minyaknya, atau yang sekedar hobi travelling. Luar biasanya lagi ternyata kebanyakan dari peserta adalah mereka yang telah mengunjungi beberapa negara Arab selain Qatar. Yordan, Oman, dan lain sebagainya. Ckckck.... harus terus diasah ini, Speak up yo!!!
Meja makan, ruang tamu, atau tempat berkumpul lainnya selalu menjadi media istima' (meyimak) yang baik untuk saya. Kebayakan dari mereka berbicara dalam bahasa Inggris yang lancar. Sebenarnya masalah yang mereka perbincangkan sangat menarik untuk diikuti, kita dapat mengetahui pendapat mereka berdasarkan latar belakang negara asal mereka. Belakangan isu yang sering saya dengar adalah seputar Islam, muslim, cadar, middle east, keruntuhan akhlak yang terjadi dewasa ini, hingga kebiasaan-kebiasaan yang baik dan buruk dari suatu negara. Sebenarnya kadang-kadang saya menangkap poin yang sedang mereka bicarakan meskipun lebih banyak tidak. Anggaplah saya mengerti inti pembicaraan mereka, namun saya masih tetap jadi pendengar. Bukannya tidak mau ikut bicara, namun ketikapun saya belum selesai membuka mulut yang lain sudah ada yang nyambung pembicaraan temannya atau seringkali saya tidak tahu kosakata untuk mengungkapkan maksud saya. Jadi ya tidak apa-apa lah saya jadi pendengar dulu, kasihan pula kalau mereka harus menunggu saya selesai bicara yang ritmenya seperti jalan bebek
;(
Jadilah kalau ada yang sedang kumpul-kumpul saya nimbrung disana, diam, menyimak, angguk-angguk, mengerti poinnya selesai ^_^ suatu hari saya harus ikut ambil suara dalam diskusi ini. Speak Up!!!
Meskipun saya tidak banyak ikut angkat bicara mereka amat baik dan hangat pada saya :) alhamdulillah... orang-orang disini luar biasa, kekeluargaan gitu.
"you are so tiny" "I will be roommate with the youngest student, I think it's you" "You are like children" Itulah beberapa impresi mereka terhadap saya. Hohoho... masih awet muda ternyata o-o
Saya agak sedih sih, pasalnya teman saya yang berasal dari Korea akan pindah vila. Karena dia sedang mengambil program magister dan harus tinggal di villa yang berbeda dari siswa lain. Asmaa nama arabnya, dia belajar bahasa Arab di korea dan juga telah mengunjungi beberapa negara arab lain selain Qatar. Dia itu ramah sekali, cantik pula, yah... meskipun kami banyak berkomunikasi dengan bahasa campuran (arab-inggris-isyarat) seru saja berinteraksi dengannya. Oh... arju an nakuuna shodaqoh. Aamiin....
first breakfast |
asrama malam hari |
damantory in the night |
Tidak ada komentar:
Posting Komentar