Sabtu, 28 Desember 2013

Cinta Pada Pandangan Pertama

Kalau pepatah bilang "jatuh cinta pada pandangan pertama", saya bisa bilang "jatuh cinta pada buku pertama yang saya baca". Biasanya jika buku pertama dari seorang penulis sudah memikat hati, saya ingin membaca buku-buku lain karyanya. Berikut ini daftar beberapa buku yang sangat ingin saya baca.
1
1.       Amelia (Tere Liye)
2.       Bumi (Tere Liye)
3.       Ketika Mas Gagah Pergi dan Kembali (Helvy Tiana Rosa)
4.       Zionis dan Islam Bersatu Hantam Islam (Muhammad Pizaro Novelan Tauhidi)
5.       The Brain Charger (Muhammad Pizaro Novelan Tauhidi)
6.       Muhammad: Lelaki Penggenggam Hujan (Tasaro GK)
7.       Muhammad: Sang Pengeja Hujan (Tasaro GK)
8.       Novel: Keajaiban Rezeki (Tasaro GK)
9.       Tetap Saja Kusebut (Dia) cinta (Tasaro GK)
10.   Sewindu (Tasaro GK)
11.   Citra Rashmi: Konspirasi Putri Mahkota (Tasaro GK)
12.   Nibiru dan Ksatria Atlantis (Tasaro GK)
13.   Beyond The Inspiration (Felix. Y. Siauw)
14.   Muhammad al Fatih (Felix. Y. Siauw)
15.   Bahagianya Merayakan Cinta (Salim. A. Fillah)
16.   Jalan Cinta Para Pejuang (Salim. A. Fillah)
17.   Inferno (Dan Brown)
18.   Zero to Hero (Solikhin Abu Izzudin)
19.   Deadline Your Life (Solikhin Abu Izzudin)
20.   Jilbab Traveler (Asma Nadia)
21.   Sakinah Bersamamu (Asma Nadia)
22.   Salon Kepribadian, New ajangan Jadi Muslimah Nyebelin (Asma Nadia)
23.   Jangan Bercerai Bunda (Asma Nadia)
24.   No Excuse (Isa Alamsyah)
25.   Bumi Manusi (Pramudya Ananta Toer)
26.   Anak Semua Bangsa (Pramudya Ananta Toer)
27.   Jejak Langkah (Pramudya Ananta Toer)
28.   Rumah Kaca (Pramudya Ananta Toer)
29.   Hikayat 1001 Malam, jilid 2-3-4 (Qisthi Press)
30.   And The Mountains Echoed (Khalled Hosseini)
31.   Tenggelamnya Kapal Van Der Wijck (Hamka)
32.   Merantau Ke Deli (Hamka)
33.   Musashi (Eiji Yoshikawa)
34.   Totto-Chan: Gadis Cilik di Jendela (Tetsuko Kuroyanagi)
35.   La Tahzan (Aidh Al Qarni)
36.   Menjadi Wanita Paling Bahagia (Aidh Al Qarni)
37.   Sebelas Patriot (Andrea Hirata)
38.   Manhaj Hidup Muslim (Sayyid Quthb)
39.   The Princess Sutana’s Circle (Jean .P. Sasson)
40.   Tarbiyah Politik Hasan al Banna (Yusuf al Qaradhawi)
41.   Biografi Hasan al Banna (Anwar al Jundi)
42.   Taman Orang-Orang Jatuh Cinta dan Memendam Rindu (Ibnu Qayyim al Jauziyyah)
43.   Sejarah Hidup Nabi Muhammad dan Para Sahabat (Ibnu Qayyim al Jauziyyah)
44.   Khalid bin Walid, Pedang Allah yang Terhunus (Abdul Latip Talib)
45.   Ikrimah, Penentang Jadi Pembela (Abdul Latip Talib)
46.   Shalahuddin al Ayyubi, Sang Penakluk Yerussalem (Abdul Latip Talib)
47.   Abu Ubaidah, Penakluk Parsi (Abdul Latip Talib)
48.   Abu Bakar ash Shidiiq. The Successor (Abdurrahman Asy Syarqawi)
49.   Kisah Hidup Abu Bakar as Shiddiq (Musthafa Murad)
50.   Kisah Hidup Umar Bin Khattab (Musthafa Murad)
51.   Kisah Hidup Utsman bin Affan (Musthafa Murad)
52.   Kisah Hidup Ali bin Abi Thalib (Musthafa Murad)
53.   Rantau Satu Muara (Ahmad fuadi)
54.   The Casual Vacancy (J.K. Rowling)
55.   Muhammad Sebagai Pedagang (Ippho Santosa)
56.   Imperium III : Zaman Kebangkitan Besar (Eo laksono)
57.   Assasin’s Creed Renaissance (Oliver Bowden)
58.   99 Cahay di Langit Eropa (Hanum Salsabiela Rais)
59.   Menggenggam Dunia Bukuku Hatiku (Gola Gong)
60.   TE-WE (Gola Gong)
61.   Cinta-Mu (Gola Gong)

Weew.... Ternyata jumlahnya sedikit. Padahal teman saya sudah menargetkan membaca seribu buku. Sepersepuluhnya pun tak sampai. Hehe... Tambah lagi daftarnya, difollow up juga sama tulisannya!!! :)))


Jumat, 27 Desember 2013

AL FAROUQ

Di masa mudanya Umar adalah seorang penggembala unta. Dia menghabiskan sebagian besar waktunya di padang pasir yang tandus, rupanya kehidupan di alam luar memberinya pemahaman hidup yang berbeda dari kebanyakan orang di zaman jahiliyah, dia kerap menggunakan logikanya dalam menilai suatu perkara. Waktu bergulir, hingga tersiarlah kabar Muhammad, Nabi terakhir yang kedatangannya sudah termaktub dalam kitab-kitab suci para nabi terdahulu, yang kehadirannya sudah pasti diyakini namun ditolak oleh kesombongan sebagian manusia. Adalah Umar diantara golongan orang-orang yang tidak mengimani Islam-ajaran yang dibawa Muhammad. Bukan karena kesombongannya, namun karena ketidakinginan adanya perpecahan di kalangan bangsa Arab. Kelakuannya bukanlah kelakuan orang-orang jahiliyah, namun hatinya belum tersinari iman. Pedangnya sudah siap terhunus, namun hidayah menyapanya "Thaa haa", logikanya menerima agama yang paling rasional ini. Masih dengan pedang di tangannya dia melafadzkan syahadat. Menjadi muslim, berada di garis terdepan dalam mendakwahkan Islam. Siapapun tak ada yang tak mengenalnya. Hingga keislamannya membawa angin segar bagi orang-orang kecil yang takut memeluk Islam

Dialah orang yang mendeklarasikan hijrahnya di hadapan khalayak, mengajak serta masyarakat yang ingin ikut hijran bersamanya.

Umar, dengan sikapnya yang keras menolak kebathilan tanpa tawar-menawar. Tanpa segan mencopot jabatan bawahannya jika menyalahi aturan yang sudah ditetapkan.

Dia yang mengenakan kain kasar, yang tak tidur kecuali jika rakyatnya sudah tidur, yang hanya mengisi perutnya dengan gandum dan zaitun, yang membawa karung gandum dengan punggunya sendiri. Umar selalu khawatir akan fitnah dunia, padahal ia hidup dalam kezuhudan. Dalam kesehajaannya, Madinah yang gersang. Disitulah Damaskus dan Persia dalam genggamannya. Hingga para raja mengaku kalah padanya, pada seorang penguasa yang tidur di bawah naungan sebatang pohon kurma.


Al Farouq - Umar ibn Khattab

Jumat, 13 Desember 2013

Aladin

Kadang-kadang (seringnya sih) saya merasa jadi mahasiswa paling konyol di kelas. Gimana enggak coba, bagian bikin kalimat yang berhubungan dengan politik, kalimat yang saya buat pasti gak "tepat". Nah bagian buat kalimat dengan kata "pindah", saya tulis saja "memindahkan mesin cuci dari ... ke..."
Hehehe.... kalimat saya sesuai konteks banget tuh. Malah ada yang bingung buat kalimat dengan kata sesederhana ini.

Lain waktu, ketika tugas menulis tentang "Jika kamu ada di posisi Aladin, apa yang akan kamu minta dari jin?". Jawaban saya panjaaaaang dan imajinatif banget. Ustadzahnya sampe bilang... "kamu minta sebanyak ini dari jin... haroom". Hahaha... sebenernya mintanya sih cuma satu, tapi alesannya yang panjang. Teman-teman jawabannya bijak bener, rasional pula: Ingin pulang ke kampung halaman, ingin peperangan berhenti, ingin tidak ada lagi tindakan korup, ingin ajak ibunya jalan-jalan sama-sama, ingin kesehatan buat keluarganya. Kece banget kan... mintanya buat kedamaian bersama. Sementara jawaban saya imajinatif dan egosentris banget; "mau minta karpet ajaib biar bisa jalan-jalan ke negara lain tanpa bayar tiket perjalanan dan gak telat masuk kelas, atau paling enggak terbebas dari macet jalanan lah".

Hoho.... wewwww.... saya ananiyah banget ya?

Koreksi diri lagi :)

Tapi pendapat saya berubah kok, kalo saya ketemu jin saya cuma mau tanya:
"Apakah kamu membaca surat ar Rahman seperti yang saya baca?"
"Apa yang kamu rasakan saat sampai di ayat ((Maka nikmat Tuhanmu manakah yang kamu dustakan?))