Sabtu, 31 Desember 2016

Rumah yang Sunyi

Benar apa yang dikatakan para orang tua bahwa waktu kita bersama anak-anak hanya sekejak saja. Sebab saat mereka tumbuh remaja anak-anak akan menghabiskan lebih banyak waktu mereka dengan teman-temanya.
Tadi malam saya pergi ke rumah saudara untuk acara keluarga tahunan (haul ummi). Saya mengingat tahun-tahun sebelumnya saat sepupu-sepupu saya masih kecil. Acara kumpul keluarga selalu ramai dengan  gelak tawa dan obrolan yang menghangatkan. Tetapi malam tadi amat sunyi. Anak-anak tak lagi merindukan bermalam bersama saudaranya. Permainan telah digantikan games dalam gadget. Remajanya hanya sedikit saja, selebihnya lebih memilih bermalam tahun baruan dengan teman-temanya di luar rumah.
Peelu kita sebagai anak dan generasi mudanya untuk meluangkan waktu bersama keluarga kita. Keluarga besar kita. Waktu kita bersama merek tidaklah mungkin tak sebanyak yang kita kira. Ruang-ruang keluarga kita semakin sunyi.

*catatan di penghujung 2016

Selasa, 06 Desember 2016

HUSNUDZHON

Kita berada pada dua pilihan; Memilih untuk berhusnudhon atau su'udzhon.
Apa-apa yang terlihat tidak baik di hadapan kita bisa jadi adalah hal yang baik.
Mari rubah sudut pandang kita. Setiap orang dikaruniakan potensi taqwa yang menuntunnya untuk melakukan hal-hal baik.
Ayolah kawan Husnudzon didahulukan. Think positive!
Sumber : Google

Kamis, 18 Agustus 2016

Kumpulan Quote "HUJAN"

Manusia mungkin saja merasa berkuasa di atas muka bumi, merasa sebagai spesies paling unggul, tapi mereka sebenarnya dalam posisi sangat lemah saat berhadapan dengan kekuatan alam.

Kejadian besar selalu bisa membuat orang cepat dewasa. Mereka tidak bisa menghindar, tidak bisa melawan. Mereka hanya bisa memeluk semua kesedihan, memeluknya erat-erat.

Kesibukan adalah cara terbaik melupakan banyak hal, membuat waktu melesat tanpa terasa.

Kami bosan hanya menjadi remaja biasa-biasa saja. Kami memang tidak genius, tidak bisa membuat mesin roket, atau memiliki bakat hebat, tapi kami ingin membantu. (Maryam)

Mengobati kesedihan dengan berbuat baik.

Kesibukan mampu mengusir kerinduan.

Apakah kita akan memilih melupakan atau mengenang semua hal menyakitkan.

Kita mengenang banyak hal saat turun hujan karena kenangan sama seperti hujan. Ketika dia datang, kita tidak bisa menghentikannya. Bgaimana kita bisa menghentikan tetes air yang turun dari langit? Hanya bisa ditunggu, hingga selesai dengan sendirinya.

Ciri-ciri orang yang sedang jatuh cinta adalah merasa bahagia dan sakit pada waktu bersamaan. Merasa yakin dan ragu dalam satu hela nafas. Merasa senang sekaligus cemas menunggu hari esok.

Bagaimana mungkin kita akan berharap kepada seseorang yang jauh sekali bagai purnama?

Bgai orang-orang yang sedang menyimpan perasaan, ternyata bukan soal besok kiamat saaj yang bisa membuatnya panik, susah hati. Cukup hal kecil seperti jaringan komunikasi terputus, genap sudah untuk membuatnya nelangsa.

Hidup ini juga tentang menunggu. Menunggu kita untuk menyadari; kapan kita akan berhenti menunggu.

Teman yang hanya duduk bersamanya, diam satu sama lain, tetapi kita telah merasa menyelesaikan percakapan panjang. Yang cukup melihatnya rasa senang muncul dalam hati.

Ada orang-orang yang kemungkinan sebaiknya cukup menetap dalam hati kita saja, tapi tidak bisa tinggal dalam hidup kita. Maka biarlah begitu adanya, biar menetap di hati, diterima dengan lapang. Toh dunia ini selalu ada misteri yang tidak bisa dijelaskan. Menerimanya dengan baik justru membawa kedamaian.

Ada banyak hal yang bisa saling dipahami oleh dua sahabat sejati tanpa harus bicara apapun.

Lebih baik mendengar kebenaran meski itu amat menyakitkan daripada mendengar kebohongan meski itu amat menyenangkan.
Sumber: Google


Hanya orang-orang kuatlah yang bisa melepaskan sesuatu, orang-orang yang berhasil menaklukkan diri sendiri. Meski terasa sakit, menangis, marah-marah, tetapi pada akhirnya bisa tulus melepaskan, maka dia telah berhasil menaklukkan diri sendiri.

Barangsiapa yang bisa menerima, maka dia akan melupakan. Tapi jika dia tidak bisa menerima, dia tidak akan pernah bisa melupakan.

Bukan seberapa lama umat manusia bisa bertahan hidup sebagai ukuran kebahagiaan tapi seberapa besar kemampuan mereka memeluk erat-erat semua hal menyakitkan yang mereka alami.

Bgaian terbaik dari jatuh cinta adalah perasaan itu sendiri. Kamu pernah merasakan rasa sukanya, sesuatu yang sulit dilukiskan kuas sang pelukis, sulit disulam menjadi puisi oleh pujangga, tidak bisa dijelaskan oleh mesin paling canggih sekalipun. Bagian terbaik dari jatuh cinta bukan tentang memiliki. Jadi, kenapa kamu sakit hati setelahnya? Kecewa? Marah? Benci? Cemburu? Jangan-jangan karena kamu tidak pernah paham betapa indahnya jatuh cinta.