Minggu, 03 Juni 2012

Malam Pulang

Malam membungkus bumi
Menyisakan angin malam yang mendesau sejuk dibanding siang tadi
Gemerintik hujan seolah berdamai dengan siang panas berdebu
Sudah selarut ini anak-anakku masih asik bermain petak umpet, berkilah "Di rumah ada bayi Bu, berisik" saat kusuruh mereka pulang
Tak lama berselang 57 datang isinya yang berjubel, kupaksakan juga naik bus ini, semakin cepat sampai ke rumah tentunya semakin baik
Bau keringat, wajah-wajah lelah, sedikit saja yang mau bergeser berbagi tempat dengan penumpang lain
Ah.... tidak. semuanya dipaksa bergeser berbagi posisi dengan penumpang lain
Seruan kondektur "kosong.. kosong" mengundang serapah penumpang di dalam
Entah bagian mana yang dikatakan kosong... jelas kami bagai sarden dalam satu kaleng
Jalanan ibukota yang mengular dijejali berbagai kendaraan. angkutan umum, mobil pribadi, pengendara sepeda motor, mobil kontainer (yang entah apa isinya), ambulans serta sepeda goes juga meramaikan parade jalanan malam ini...
Klakson kanan kiri, salip depan belakang menjadi menu utama jalanan
Gedung-gedung pencakar langit yang sebagian lampunya masih hidup, sebagian lain sudah padam. Kupikir seperti games hp, "tebak ruang mana yang masih berpenghuni?"
Lampu jalan dan kendaraan menjadi penerang, meski tak terlalu terang, tapi cukup mampu membuat bintang enggan bertandang...


Malam kepulangan, yang tanpanya


Dalam perjalan pulang bersama seorang sahabat

Tidak ada komentar:

Posting Komentar