Kim su jin sudah tak sabar lagi menunggu kekasihnya. Dia tahu,
kekasihnya (Young Min) tidak akan datang ke stasiun. Dia telah dikhianati. Padahal
demi pacarnya yang sudah beristri itu ia rela menentang ayahnya dan
mempermalukan nama baik keluarganya. Tak ada jalan lain baginya, ia harus
pulang. Dalam perjalanan pulang, ia membeli cola di sebuah mini market (family
mart), sialnya cola itu tertinggal karena ia buru-buru pergi. Saat kembali ke
minimarket dia berpapasan dengan seorang lelaki yang membawa sekaleng cola,
tanpa pikir panjang ia langsung merebut cola tersebut dari lelaki itu. Belakangan
ia baru tahu jika ia telah merebut paksa cola milik lelaki tersebut, untuk itu
ia merasa sangat malu.
Seiring bergantinya musim, su jin mulai melupakan
kesakithatiannya. Di musim semi yang indah su jin keluar bersama ayahnya. Di jalan
dia bertemu dengan lelaki yang dulu dijumpainya di minimarket, namanya Choi
chul soo, seorang tukang kayu. Singkat kata keduanya mulai jatuh cinta. Su jin
ingin hubbungan mereka menanjak ke jenjang pernikahan, tapi chul soo
menolaknya. Sebagai anak yang merasakan penolakan oleh ibunya sendiri ditambah
lagi dengan masa kecil yang pahit dan hidup tanpa keluarga menjadikan chul soo
pribadi yang agak kasar, keras kepala, dan tidak percaya pada kebahagiaan
hidup. Untuk itu, ia tidak mau menukah, karena baginya menikah tidak akan
membuatnya bahagia. Tetapi su jin terus menerus meyakinkannya hingga ia mau
menikah dengan su jin. Pada awalnya, ayah su jin tidak menerima chul soo
sebagai calon menantunya karena latar belakang keluarga chul soo yang tidak
jelas. Demi melihat ketulusan cinta mereka berdua, akhirnya ayah su jin
merestui pernikahan putrinya.
Pasca pernikahan keduanya hidup bahagia di sebuah rumah kayu
miliki chul soo. Di rumah itulah su jin menemukan sosok lain dari suaminya. Dibalik
sifatnya yang keras ternyata chul soo hanyalah seorang anak yang terluka karena
penolakan ibunya. Su jin menuntun suaminya untuk memafkan kesalahan ibunya dan
berdamai dengan masa lalunya yang getir. Mereka berdua menemui guru tukang kayu
chul soo yang dulu mendidikya dengan sangat keras. Chul soo juga mau menebus
hutang-hutang ibunya agar ibunya bisa keluar dari penjara. Meski telah
bangkrut, chul soo dan su jin tetap hidup dengan bahagia, karena kebahagiaan
tidak hanya berasal dari materi.
Su jin seringkali lupa. Suatu pagi ia lupa mematikan kompor.
Esok lusa ia bisa tersesat di jalan yang dikenalnya. Lupa dengan pekerjaan yang
baru saja dikerjakannya atau bingung mencari suaminya padahal ia terletak
persis di belakangnya. Chul soo menganggap kelakuan istrinya ini biasa saja
ddan memintanay pergi ke dokter. Setelah beberrapa kali melakukan pemeriksaan,
dokter memvonis su jin menderita Alzheimer. Sejenis penyakit langka yang
kemungkinan besar disebabkan oleh factor
genetic. Penyakit ini mematikan fungsi mental lebih dulu daripada fungsi fisik.
Si penderita perlahan-lahan akan melupakan lingkungannya, keluarganya, bahkan
dirinya sendiri. Tak heran su jin menjadi sangat pelupa, bahkan terhadap
tanggal hari ini ataupun kode lampu lalu lintas. Hingga saat ini belum ada obat
untuk penyakit Alzheimer, obat-obatan hanya mampu sebatas memperlambat
penyebaran penyakit ini.
Su jin merasa sangat hancur dengan penyakit yang dideritanya
ini. Ia akan melupakan semua kenangannya sendiri bahkan tidak akan bisa mengenali
siapapun lagi. Chul soo mulai curiga dengan kelakuan istrinya. Saat mengetahui
keadaan istrinya, ia menjadi sangat kacau. Ia berjanji tidak akan meninggalkan
istrinya dan tetap akan mengurusnya, karena bagi chul soo istrinya sangat
berharga dan telah memberinya banyak hal.
Keadaan su jin semakin parah. Ia bahkan tidak bisa lagi
mengontrol kantung kemihnya sendiri. Keluarga yang mengetahui keadaan su jin
berinisiatif untuk mengurusnya, tetapi chul soo menolaknya dmentah-mentah. Ia tetap
berkeras mengurus istrinya sendiri. Jajdilah setiap hari menjadi baru bagi
kehidupan keluarga muda itu. Setiap inci dinding penuh dengan tulisan untuk
mengingatkan su jin. Su jin juga sudah mulai lupa pada suaminya, alamat mereka,
bahkan dirinya sendiri. Suatu hari, ia bahkan memanggil suaminya dengan nama
mantan kekasihnya. Hal ini bukan kesalahan penderita alzheimer , tetapi hanya
itulah yang tersisa dari ingatannya. Di hari lain, su jin mengingat semuanya,
maka dia memutuskan untuk pergi dari kehidupan chul soo karena merasa
kehadirannya hanya akan membuat chul soo sakit hati.
Sejak hari itu chul soo tidak pernah lagi bertemu su jin,
surat yang ditinggalkan su jin menjadi penjelas bagi semuanya. Ia berusaha
mencari tempat su jin dirawat, tettapi tetap gagal menemukannya. Namun suatu
hari, sebuah surat dalam kotak surat mengantarkannya pada keberadaan su jin. Surat
itu adalah surat yang ditulis su jin saat ia mengingat semuanya. Dari perawat
rumah sakit chul soo mengetahui kadangkala istrinya bahkan tak dapat berpakaian
sendiri. Ia tak kuasa membendung airmatanya saat bertemu dengan su jin yang tak
lagi mengenalinya, tetapi ia tahu su jin masih tetap mencintainya. Hari itu
chul soo mengajak su jin ke tempat pertama kali mereka bertemu, family mart. Untuk
mengulangi sepotong episode pertemuan mereka. Su jin tetap tak mengingat masa
lalunya. Chul soo menunggu hari ini untuk mengatakan apa yang tak pernah
dikatakan pada istrinya dulu, “aku mencintaimu”. Chul soo ingin istrinya tahu
bahwa ia juga sangat mencintainya.
"pernahkan kau tersesat di jalan yang sudah kau kenal?"
BalasHapusitu kutipan yang paling aku hapal is dari film itu.
nice posted :)
nampaknya kau pernah :)
BalasHapustulisan salah tugas ini :(