Sabtu, 06 Juli 2013

AYAH HAQIQI(*bljr menerjemah)

google's image

Seorang ayah pulang ke rumah seperti biasanya saat malam sudah larut, tiba-tiba dia mendengar suara tangisan yang berasal dari kamar anaknya, dia masuk kesana dengan perasaan cemas dan bertanya tentang penyebab tangis sang anak, anaknya menjawab dengan tersendat-sendat: tetangga kita (si fulan) telah meninggal dunia dan dia adalah kakek temanku, Ahmad. 

Dengan terkejut ayahnya berkata: apa? Si fulan meninggal? Lalu mengapa?  yang meninggal itu kan seorang kakek tua dan dia bukan seusiamu… lantas kau menangisinya seolah kau adalah anaknya, kau telah membuatku cemas anak bodoh…. Kukira telah terjadi bencana di rumah kita, jadi tangisan ini disebabkan oleh kakek tua itu, mungkin jika aku mati kau tidak akan menangisiku seperti ini!

Anak itu memandang wajah ayahnya dengan air mata yang tumpah di matanya seraya berkata: benar, aku tidak akan menangisimu seperti ini! Dia adalah orang yang mengajakku sholat subuh berjama’ah, dia adalah orang yang memperingatkanku akan jalan keburukan dan menunjukkanku pada jalan kebenaran dan taqwa, dia adalah orang yang memotivasiku untuk menghafal Al Qur’an dan membiasakan berdzikir

Sedangkan kau, apa yang kau lakukan untukku? Kau ayahku dalam nama, kau ayahku secara biologis, sedangkan dia telah menjadi ayah bagi jiwaku. Hari ini aku menangisinya, karena dialah ayah haqiqi, lalu anal itu terisak-isak dalam tangisnya.

Saat itulah, sang ayah menyadari kelalaiannya dan akibat dari perkataannya, maka menggigillah kulitnya dan air matanya mulai jatuh… lalu dia memeluk putranya dan sejak saat itu dia tidak pernah sekalipun meinggalkan sholat berjama’ah di masjid.

sumber : Qishoh wa Hikayah (المرجع: قصة وحكاي)
sedang belajar menerjemah
sangat diharapkan masukannya ^_^



Tidak ada komentar:

Posting Komentar