Dedek Hamid |
Dedek sayang, bisa ingatkah? Dulu membuat kalang kabut seisi kosan oncom tengah malam buta. Ditinggal tidur abang, sementara ummi-abi tengah menghirup suasana malam. Ditinggal bersama tante dan teman-temannya yang belum ada bakat keibuan. Menangis sekencang itu sampai-sampai semua orang berusaha menjadi makhluk paling lucu dan menggemaskan di matamu. Namun sia-sia. Tangismu baru reda ketika ummimu muncul di ambang pintu. Kau jadi tamu istimewa malam itu, tentu kami akan selalu mengenalimu.
Teteh rasanya dalam mimpi saat tantemu bilang kau mengidap kanker darah-leukimia. Penyakit yang selama ini rasanya hanya ada di sinetron. Kau terlalu kecil untuk penyakit separah itu.
Rabu sore. Kau tertidur pulas saat aku mengunjungimu di ranjang Rumah sakit yang terpaksa dibagi dua. Abimu bilang kau baik-baik saja, sempat bermain, makan dengan lahap. Umimu masih menangis meski ini sudah memasuki hari keenam kau dirawat. Kau tak sempat melihatku.
Pukul 02.59 tantemu menangis kencang di kamar sebelah, membangunkanku. Kabarnya, kau telah pulang ke sisi-Nya. Subuh itu, masih bingung harus bagaimana, aku dan tantemu mengayunkan kaki secepatnya menaiki kendaraan yang sudah beroperasi di pagi buta.
Entah karena apa perjalanan ini terasa amat lama. Bintang subuh masih bertengger nyaman di langit biru meski matahari tengah bersiap di ufuk timur. Mungkinkah itu kau?
Kau terbaring tenang di sebilah kasur, nyaman menghadap Allah. Katanya tangisan di sekitarmu hanya akan memberatkanku. Maka diantara sedu sedan tangis yang bahkan teredam dalam hati mereka mengantarmu.
Waktu terasa amat cepat, amat memilukan tanpamu. Tapi seperti kata bang Tere, dalam kepergian jangan hanya melihat dari sisi yang ditinggalkan tapi juga dari sisi yang pergi. Allah Maha Tahu, amat menyayangimu, memintamu cepat pulang agar tak sempat merasakan sakit.
Maaf bahkan aku tak bisa menghibur orang-orang tersayangmu disini. Aku tak punya cukup ucap yang menguatkan. Kuharap sekedar catatan ini terhitung menguatkan.
Boleh minta tolong kan sayang?
Titip salam buat ummi teteh ya Dek...
Rabu, 19 Desember 2012
Tidak ada komentar:
Posting Komentar