Hidup ini memang berada di ranah
ketidak pastian, seperti ketidakpastian is bisa lulus semester ini atau enggak…
haha. Gak ada yang bisa jamin meski skripsi is udah kelar sekalipun. Hehe..
sepagi ini berusaha menguatkan diri sendiri, menghibur diri sendiri, Allah pasti punya
rencana lebih indah. Pasti! Pasti!
Kalau kita mungkin kecewa pada orangtua, saudara, atau
sahabat baik sekalipun, hanya Allah yang tidak akan mengecewakan kita. Maka serahkan
seluruh kepercayaan kita pada-Nya. Allah Maha Tahu. Jika seseorang mungkin mengingkari janjinya, hanya Allah yang
tidak akan pernah menyalahi kata-Nya.
Bismillah…
Sesungguhnya gak ada yang is sesali dari skripsi is, baik
itu judul atau pembimbing. Meski harus berhutang satu semester bahkan terancam
berhutang lagi, meski judul is bukan di bidang yang is mau, meski 2 pembimbing
is terkadang bertolak belakang dan susah ditemui, meski untuk acc judul is
butuh 1 semester. Nyatanya semua ini amat plusplusplus, plus ilmunya plus
belajarnya plus waktunya plus perasaannya. Hihihi ternyata kebanyakan plus gak
baik juga.
Sebelum dimuat di skripsi betulan (daripada lama nunggu
jadi) is ucapin terima kasih buat:
1.
Allahu Qoyyum, yang mengatur segala
urusan. Dari judul skripsi is, pembimbing luar biasa, ngasih rezeki buat
ngeprint, sampe menakdirkan is ngantri bimbingan. Syukur is gak terhingga Allah
untuk membahas salah satu nama-Mu dalam skripsi is. Qoyyum. J
2.
Ummi tercinta yang saat ini
tengah bersama-Nya. Is tahu Mama selalu ada. Makasih ma udah maksa beliin is
laptop. J
3.
Bapak, yang paling sering ngingetin
jangan sering-sering makan mie. Dan terakhir ngingetin musti lulus semester
ini. “Kejar terus pembimbingnya, pergi ke kantornya juga gak papa”, J udah pak. Maaf kalau
nyatanya is belum bisa lulus juga.
4.
Adikku-choi, Choerunnisa J
5.
Ustadz Shaf, pembimbing 2
is. Jazakallah ustadz untuk berbagi ilmunya, pengarahannya, diskusi-diskusinya
(pertanyaannya ust jawab sendiri sih, is Cuma “iya” “hmmmpt” :D), pinjaman
bukunya yang hampir 1 semester “__” (ngeri banget is waktu mau balikinnya,
padahal Cuma disuruh fotokopi). Momen seru bimbingan sama ust kalau ust lagi
meninggi suaranya (faktor bawaan) bikin kaget, ngeri, degdegan, padahal ustnya
biasa aja. Haha… dan kalau ngantri bimbingan, entah kenapa is selalu dapet
antrian terakhir L. Is
masih mau belajar banyak dari ustadz, apalagi udah punya beberapa karya J. Alhamdulillah pembimbing
is luar biasa.
6.
Ustadzah Yumna-pembimbing 1
is, sibuker sejati. Gak kenal umur, berkarya teruuuus. Jazakillah ibu, sangat
menginspirasi. Hafalan wazan shorfnya … widih… ngeri (is yang baru kemaren
belajar aja udah lupa). Makasih ibu udah bales sms is, meski kebanyakan
balesannya gak bisa karena ibu udah ada agenda :D, bahkan di hari libur. Mudah-mudahan
Allah mudahkan segala urusan ibu, biar is bimbingan en cepet lulus (*modus). Makasih ibu sempetin kirim
salam buat is kalau is gak muncul-muncul (hahaha ternyata waktu kita banyak gak
akurnya). Untuk masukan yang keren buat skripsi is. Meski kadang is pikir ibu
kok bisa punya waktu buat yang lain, tapi pas bagian is mau bimbingan gak bisa
terus L. Semoga
Allah lancarkan segala agendanya. J
7.
Uwak, ebe, mamang, teteh,
yang juga gak bosen-bosen nanyain tempo wisuda is J
8.
Teman-teman dalam langkah
perjuangan. JBSA ’08-nonreg-reg (Dini yg gak bosen hibur is meski kita udah
pisah, ana-ani yg nyecer is biar nyecer
bu Yumna, Dita, temen kosan yang is gandeng buat skripsi imel-eva, temen satu
pembimbing, imel lagi-anaani lagi-obi-fitri-asih-nuri-fifi-nuri), temen ngaji
(kak put yg selalu kasih semangat, kak Muto-maaf banget waktu tahsin terpaksa
dialokasikan ke waktu ngantri bimbingan L),
teman-teman di kel besar Nuraniku yang ternyata banyak juga yang seperjuangan sama is, semangat, gerak, dan keikhlasananya selalu bikin is iri. Terimakasih untuk ukhuwahnya
yang penuh warna J
9.
Adik-adik angkatan dimanapun
(termasuk di kosan oncom) yang rajin banget nanyain “udah lulus belum k?” “udah
sampe mana skripsinya k?”. Makasih selalu ngingetin J
Jangan pikirkan hasilnya,
karena untuk sedetik kedepanpun kau tak kan tahu nasibmu
Kerjakan saja, sebisamu,
semampumu
Serahkan segala cemasmu
pada-Nya, pada Ia yang Maha Kuasa
Jikalau usaha telah sampai di
titik nadir
Allah pasti melihatnya, bahkan
daun yang jatuh tak lepas dari pengaturan-Nya
Jikalau amal ini karena-nya,
yakinlah tidak ada yang sia-sia di mata-Nya
Kalau bukan karena-Nya, untuk
duduk dan berdiri saja kau tak akan sanggup
Percaya! Kuatkan Allah…
hati-hati yang rapuh ini
Tidak ada komentar:
Posting Komentar