Kajian subuh bersama Atqana academy
Usr. Jalaluddin Rumi
إِذَا السَّمَآءُ انْفَطَرَتْ
Kata idza menunjukkan sesuatu yang kemungkinan terjadinya besar (Sekitar 80% ke atas)
Diikuti fi'il madhi pada sesuatu hal yang belum terjadi menunjukkan penekanan (sungguh-sungguh akan terjadi)
وَإٍذَا الْكَوَاكِبُ انْتَثَرَتْ
Kawakib bentuk jamak dari kaukab
وَإِذَا الْبِحَارُ فُجِّرَتْ
Digunakan kata bihaar (jamak dari bahrun) menunjukkan penekanan.
Kata fujjirot dapat dibaca dengan qira'ah yang lain fujirot (tanpa tasydid) dan artinya sama.
وَإِذَا الْقُبُوْرُ بُعْثِرَتِ
Tanah-tanah mengeluarkan harta berharga dari dalamnya. Salah satu tanda kiamat kecil adalah dengan banyak ditemukannya tambang emas.
عَلِمَتْ نَفْسٌ مَّا قَدَّمَتْ وَأَخَّرَتْ
Qoddamat diartikan sesuatu yang diprioritaskan. Sedangkan akhharat artinya sesuatu yang tidak diprioritaskan. Orang yang tidak mempriorotaskan Allah Saw. akan dihinakan pada hari itu.
يٰۤاَيُّهَا الۡاِنۡسَانُ مَا غَرَّكَ بِرَبِّكَ الۡكَرِيۡمِ
Yaa Ayyuha digunakan untuk mengambil perhatian. Ha berasal dari hadza.
Al-Insan memiliki 3 makna; menunjukkan keumuman, menghinakan, dan pengingkaran.
Gharra artinya tipuan atau banyak khilaf dan lalai.
Maa memiliki dua fungsi; bertanya dan menunjukkan ketakjuban/ keanehan.
Kariim artinya mulia. Antonimnya adalah kehinaan. Orang yang hina adalah orang yang tidak taat.
Bandung, Ahad, 12 September 2021
Tidak ada komentar:
Posting Komentar