Persia dan Kisra ada dalam genggamannya, namun ia tetap di Madinah kota hijrah umat Islam.
Madinah yang gersang, tapi disanalah kekuasaan itu bermula. Disana, tak perlulah miliki senjata.
Pemimpinnya telah berlaku adil, maka bukan jubah kebesaran yang dikenakannya namun
kezuhudan yang menjadi pakaian kebesarannya. Pemimpinnya telah berlaku adil, maka tak
perlulah ia pasukan pengawal khusus karena madinah dengan pohon-pohon kurmanya mampu
jadi tempat nyaman bagi tidurnya. Tak ada yang berlaku curang atau dicurangi di pasar, karena ia
telah menugaskan Asma' bint Abdullah untuk mengawasi barang-barang pasar. Pun tak ada seekor
hewan ternakpun yang luput dari penjagaannya, bahkan dia memastikan bahwa semua hewan
ternak mendapatkan bagian yang sama rata, tidak kekurangan pun tidak kelebihan. Dia tak miliki
singgasana nan megah, cukuplah pohon tamr menjadi tempat lelapnya.
Madinah yang gersang, tapi disanalah kekuasaan itu bermula. Disana, tak perlulah miliki senjata.
Pemimpinnya telah berlaku adil, maka bukan jubah kebesaran yang dikenakannya namun
kezuhudan yang menjadi pakaian kebesarannya. Pemimpinnya telah berlaku adil, maka tak
perlulah ia pasukan pengawal khusus karena madinah dengan pohon-pohon kurmanya mampu
jadi tempat nyaman bagi tidurnya. Tak ada yang berlaku curang atau dicurangi di pasar, karena ia
telah menugaskan Asma' bint Abdullah untuk mengawasi barang-barang pasar. Pun tak ada seekor
hewan ternakpun yang luput dari penjagaannya, bahkan dia memastikan bahwa semua hewan
ternak mendapatkan bagian yang sama rata, tidak kekurangan pun tidak kelebihan. Dia tak miliki
singgasana nan megah, cukuplah pohon tamr menjadi tempat lelapnya.
عدلت فأمنت فنمت
Siapakah ia?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar