Siang jelang sore itu saya jadwal mengajar di kelas VII, baru
beberapa langkah masuk kelas terlihat seorang siswa perempuan sedang menekuk wajahnya,
masam. Sementara seorang siswi lagi tengah merajuknya, lalu mengadu kepada saya
"Bu, Fillah marah sama saya". Entah apa yang terlintas di pikiran
saya, bukan kata "kenapa?" Yang terucap melainkan "Fillah!!!"
Dengan mimik muka serius agak berteriak "Laa taghdobh wa lakal jannah".
Selang dua detik siswa yg sedang marah tersebut tersenyum seraya berujar
"Oh....iya bu, jangan marah bagimu surga". Sejurus masalah selesai
tak bersisa. Bahkan saat pelajaran mereka malah asik berkelompok bersama,
sempat interupsi karena kelompok mereka tak jua mendapat giliran :D
Ah, anak-anak itu. Yang kini tengah beranjak remaja. Selalu
tulus, tak pernah berpikir ulang untuk memaafkan. Seandainya orang-orang dewasa
punya sedikit dari ketulusan mereka. Seandainya para orang tua yang tengah
dilanda badai rumah tangga bisa lebih tulus memaafkan, mungkin anak-anak mereka
tak perlu terluka karena ulah orang tuanya. Betapa saya juga iri, ingin mampu
memaafkan semudah itu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar